Selasa, 07 Februari 2012

CAP PANAH MERAH, SELANGKAH LEBIH MAJU MENGHADAPI GEMINI VIRUS

G
emini virus merupakan virus yang menjadi momok terbesar bagi petani budidaya tanaman sayuran, utamanya tomat dan cabe. Apabila terserang virus yang mempunyai vektor kutu kebul ini, tanaman akan mengalami gejala menguning dan mengkerut pada titik tumbuh dan daun muda, sehingga pertumbuhan terhambat dan otomatis produksi tanaman akan berkurang dan bahkan hilang.
Pengendalian gemini virus secara konvensional adalah dengan mengendalikan vektornya, yaitu mengendalikan kutu kebul (white fly). Pengendalian ini efektif manakala hanya terdapat satu tanaman budidaya  dalam satu hamparan lahan, tetapi apabila dalam satu hamparan terdapat beberapa jenis tanaman budidaya dan gulma yang tidak dikendalikan, maka akan sangat mustahil untuk mengendalikan vektor penyebab gemini virus ini. Hal ini terjadi  karena inang dari kutu kebul yang sangat luas yang hampir meliputi seluruh tanaman budidaya. Pengendalian gemini virus secara genetis dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan metode dapat disilangkan tanaman budidaya dengan kerabat liar yang tahan terhadap gemini virus. Selain lebih hemat, juga lebih ramah lingkungan karena penggunaan insektisida lebih sedikit.
Penelitian dan pengembangan secara terus menerus dari produsen benih no 1 di Indonesia CAP PANAH MERAH sudah mendapatkan varietas-varietas tomat yang tahan gemini virus dan mampu berproduksi tinggi. Diantaranya adalah; TYRANA F1, TANTYNA F1, TYMOTi F1, BETAVILA F1 dan DESTYNE F1. Varietas tahan virus ini sudah diproduksi dan secara komersial sudah disebarkan kepada petani seluruh Indonesia. Sehingga para petani bisa kembali menanam tomat dengan biaya yang lebih sedikit dan berproduksi optimal, agar suplai sayuran tidak mengalami penurunan di pasaran.
Penurunan suplai tomat pernah terjadi selama 2 tahun di wilayah kab Banyumas. Daerah sentra penanaman mengalami kegagalan panen akibat serangan gemini virus. Adanya varietas baru dari CAP PANAH MERAH yaitu TYMOTI, TANTYNA dan BETAVILA memberikan solusi yang nyata kepada petani untuk lebih yakin dalam berbudidaya untuk mencukupi kebutuhan pasar yang ada.
Sifat petani yang kurang percaya sebelum melihat secara langsung mendorong CAP PANAH MERAH melakukan temu lapang petani di sentra penanaman tomat desa Gandatapa Kec Sumbang Banyumas pada akhir bulan Januari dengan menampilkan 3 varietas tomat tahan virus sekaligus. Dalam acara yang dihadiri perwakilan petani dan pedagang Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara tersebut, petani diajak langsung untuk melihat tanaman tomat di lahan pada beberapa fase pertumbuhan, sehingga diharapkan dapat menimba dan menerapkan ilmu budidaya yang didapatnya untuk kemajuan petani di daerah asalnya. Wakil dari dinas pertanian yang hadirpun memberikan dukungan penuh kepada petani untuk menanam varietas yang sudah tahan terhadap gemini virus, karena sejalan dengan program pertanian organik dari pemerintah.
Respon petani sangat positif pada kegiatan temu lapang. Petani ingin segera mengaplikasikan teknik budidaya yang didapat di daerah asalnya. Pilihan varietas tomat menurut petani adalah TANTYNA, TYMOTI dan BETAVILA. Pilihan bukan berdasarkan ketahanan virus dan layu saja, tetapi juga berdasarkan bentuk dan ukuran buah yang lebih disukai pasar. Semoga dengan adanya tomat tahan gemini virus ini, sesuai dengan nilai perusahaan CAP PANAH MERAH sebagai sahabat petani yang paling baik, petani akan lebih sejahtera......